Feeds:
Posts
Comments

Kangen…

Sekarang jam 7:54 Malam, dan saya masih disini, bertanya pada diri saya sendiri, sebenarnya apa yang saya cari, apa yang saya mau gapai…??? sudah hampir 1 bulan ini saya full ke kampus baik ngajar, ngerjain tugas, bimbingan thesis, dan lain sebagainya meninggalkan anak2 dirumah pada malam hari padahal kami hanya baru bertemu beberapa jam saja. dan sampai akhirnya saya sangat merasa KANGEN dengan anak2 saya merasa ada lubang yang kosong dihati saya saya merasa HAMPA. Kadang kehampaan itu hilang saat saya menceritakan kelucuan anak2 kepada suami saya, tapi thats it, setelah itu lagi lagi saya merasa HAMPA.

 

Saya pingin pulang, let me go home, let me play with my daughters…

 

 

 

 

Idul Adha1435

idul adha

Idul Adha tahun ini kami punya anggota baru dalam keluarga kami, dede lala-lucu-sayang thats the way kaka called her. Dede lala dan kaka ara seneng banget lihat banyak sapi dan kambing di masjid dekat rumah. Kaka lari2 sama nadira sedangkan dede nunjuk2 ke arah sapi dan kambing sambil ngoceh-ngoceh lucu.

Minggu siang kamipun kembali ke Cikarang.

Bermain Lilin2an

Hari minggu kemarin, saya nemenin kaka main lilin2an.

Lilin2an yang dijual dipasaran umumnya warnanya kinclong2 dan mudah dibentuk.

Tapi karena  karena takut dimakan sama dede lala jadi lilin2an nya kita buat sendiri dari tepung yang diulenin sama air hangat, terus dikasih pewarna makanan ada warna coklat mocca, coklat, kuning, dan hijau. Pewarna dan tepung yang dipakai bisa dari stok yang ada didapur, jadi ga usah beli, dan lilin tepung ini bisa dipakai lagi dengan menguleninya lagi dengan air hangat.

Awalnya kaka, giling2 lilinnya terus di potong2. Setelah selesai dipotong2 ditusuk2 ke lidi dan jadilah sate lilin ala chef kaka ara.

20140928_130423[1]Habis itu, kaka bikin bulet2an besar disusun, kemudian bikin bulet2an kecil yang ditaruh dipinggir2nya , dan jadilah kue hello kitty 😀

20140928_194138[1]

Update 2014

Hi Blog…

Sudah lama banget ga update blog ini, tidak hanya karena rutinitas yang semakin padat tetapi juga karena kurangnya kesempatan untuk mampir kesini. Terakhir nulis, kami baru punya anak satu, sekarang kami sudah punya anak2 yang berumur 1 tahun 4 bulan. Saat ini kami juga sedang berjuang untuk mendapatkan gelar S2 kami.

Sejak melanjutkan studi, waktu dengan anak2 banyak yang tersita, untungnya dapat ijin dari bu boss untuk pulang dulu jam 2 untuk nengok anak2. Dari waktu yang sedikit itu pun masih kepotong dengan waktu perjalanan pulang, waktu yang digunakan buat beres2, buat masak, sisanya buat anak2 ga lebih dari sejam atau dua jam. Habis itu saya dan suami mesti berangkat lagi mencari ilmu selepas maghrib, dan tiba lagi dirumah jam 9:30an, jika kami beruntung ara atau lala masih belum tidur jd masih bisa bercanda, masih bisa cerita2, masih bisa peluk2, banyak hari dimana kami pulang anak2 sudah lelap tertidur dan tinggal emak yang kecapean nungguin anak2 kami.

Capek, Lelah, Badan rasanya melayang-layang saking tipisnya, Muka sudah tidak terurus, kulit menghitam krn kena sinar matahari wkt naik ojek pulang ke rumah, Makan tidak teratur, Kurang waktu tidur, kurang istirahat, itu semua yang saya rasain selama satu tahun ini, tapi akan sangat berkurang bila saat saya pulang saya melihat senyum anak2, melihat mereka sehat, lucu dan lincah, dan tentunya semua rasa itu akan hilang bila saya melihat emak saya tersenyum bahagia dan menceritakan kelucuan anak2.

Semoga… waktu yang hilang untuk anak2 dapat terbayarkan dengan lulus dibulan Januari 2015.

-Nina-

Garis Dua

Pagi ini na buru-buru ke kampus bwt ngetest urine dan dalam sekejap garisnya muncul dua, alhamdulillah

Semoga kelak menjadi anak yang sehat, sholeh sholeha, sayang, toat sama mama papa, pintar dan rajin ngajinya. Amin

-Nina-

 

 

 

Pulang Kampuang….

Alhamdulillah…penantian 4 tahun untuk mengajak anak dan istri pulang ke kampung halaman nan jauah dimato. Semoga perjalanan kita diberi keselamatan, kemanan, kelancaran dan kebarokahan, sampai kembali lagi ke tanah rantau…aminn

-papa ara-

Sayang…selamat ulang tahun yah….

Semoga istriku diberikan umur panjang yang barokah…amin

Semoga selalu dalam limpahan rahmat dan hidayah, dilancarkan urusan agama dan ibadahnya…amin

Selalu diberikan kesehatan dan rizki…amin

Selalu diberikan kesabaran dan ketabahan..amin

Semoga segera bisa dapat beasiswa S2…amin

Semoga selalu sayang dan cinta sama papa dan Ara…amin

We Love you so much

-Papa and Ara-

Akhirnya kesampaian juga menjajal salah satu mobil yang pernah menjadi impian saya selama ini, dan sempat saya tuangkan juga di blog lama saya, yaitu disini dan disini. Kesan pertama mengendarai mobil ini, ternyata jauh dari kesan sedan yang nyaman. Memang mobil ini adalah perpaduan antara sedan dan jip. Dari sisi ground clearance memang terbilang baik, kita tidak terlalu merasa was was  jika mesti melewati jalanan yang tidak rata. Jika hanya untuk sebatas semi adventure, kendaraan ini bisa dibilang layak. Tapi jangan berharap banyak dari kenyamanan suspensinya, apalagi jika anda mencoba membandingkannya dengan the real sedan, kalah jauh. Tapi biarpun target kendaraan ini adalah dua alam (perkotaan dan alam), tetap SX4 adalah kendaraan dengan konstruksi sedan, bukan dipersiapkan untuk fully offroad. Jadi jangan dipaksakan kalau mau main lumpur atau menyebrang sungai dengan mobil ini.

Kesimpulan akhir, ternyata selama ini saya hanya over excited tentang kendaraan ini. Jika diberikan opsi untuk memiliki, saya akan nego untuk memilih yang real sedan dulu aja. Jika memang ada budget lebih untuk memilih kendaraan yang bisa diajak berpetualang, mungkin pilihan saya ke Pajero Sport atau Fortuner Bensin, yang benar benar real adventure, tidak nanggung seperti SX4. Tapi kalau masih ngotot mau ngasih saya ini, pastinya ga nolak 😀

-papa ara-

lagi bongkar bongkar poto poto lama, nemu ini 🙂

kangen sama masa masa ketika kita masih dikontrakan, panas panasan, kl hujan suka kebanjiran. Kalau motor sudah masuk, kita ga bisa kemana mana lagi karena ruangan sudah penuh.

-genta-

Walaupun telat, tapi tetap disampaikan…

Happy New Year 2012

Hmmm..sudh lama banged ga nge’blog, sampai sampai dah banyak lumut dan rumput-rumput yang tumbuh di blog tersayang ini *sambilbersih2blog.

Well sebelum cerita cerita tentang jalanjalan kita kemaren ke puncak, sedikit mau kilas balik dulu deh hehe, sekali lagi-walaupun udah bassi. Tahun 2011 kita lewati dengan warna warni kehidupan, ya normatif seperti juga yang dialami orang orang pada umumnya. Tidak begitu banyak yang berubah dari kehidupan kami; saya masih bekerja di tempat yang dulu, nina juga masih kerja ditempatnya dulu yang notabene juga tempat awal pertemuan kita >:D<, Ara juga tumbuh dan berkembang seperti anak anak pada umumnya, alhamdulillah tambah pintar, tambah tinggi, tambah cerewet :), lari-lari, cuma kadang kadang kl lagi asyik main makannya agak susah. Jadi mesti diajak keliling2 dulu baru mau makan. Alhamdulillah akhir tahun kemaren dapat bonus dari kantor yang jumlahnya alhamdulillah 🙂 Yang jelas terasa perbedaannya, sekarang dirumah kita terasa rame semenjak kehadiran sang putri cantik kami, Nazcara Eldilia Anindta yang saat ini umurnya sudah 1 tahun 4 bulan. Semoga tambah sehat dan tambah pintar ya sayang, amin.

Kembali ke tukul, eh topik utama. Ya, minggu kemaren, tepatnya tanggal 29 Januari 2012 kami mendapat undangan dari salah seorang teman dekat dulu waktu di IPB. Kebetulan acara kondangannya dimulai dari jam 11 sampai jam 2 siang. Sehari sebelum berangkat kita udah sepakat kalau pengen sekalian ngajakin ara dan mbah (belakangan ternyata mama ara  juga) untuk main ke Kota Bunga for their first time. Kenapa Kota Bunga, karena menurut saya masuk kesana ga bayar 😀 (memang kalau darah padang ya seperti ini, selalu ada type data currency untuk setiap event, hehe). Perjalanan dimulai pukul 6 pagi dari Cikarang. Malam sebelum berangkat kita sudah siap-siap dengan bawaan dan makanan yang akan dibawa. Tak lupa gitar Yamaha kesayangan sudah masuk dibagasi. Arus lalulintas dari Cikarang menuju Bogor terpantau lancar, kecepatan rata-rata di 90 kpj.

Keluar tol Jagorawi menuju puncak, arus kendaraan yang naik dan turun mulai banyak. Karena tidak berpengalaman mengendarai kendaraan 4 wheel didaerah puncak, membuat kami terjebak dalam sistem jalur satu arah. Coba kalau kita ga singgah di Indomart dulu, kemungkinan kita ga kena arus OneWay dari atas. Tapi tidak apa apa, sembari istirahat dan menyambung sarapan pagi yang tadi sempat tetunda, kira kira setengah jam jalur normal kembali diberlakukan dan perjalanan kita lanjutkan. Hamparan kebun teh disisi kiri-kanan jalan tidak begitu kelihatan karena kabut tebal dan hujan yang turun. Jarak pandang yang hanya terbatas pada 2 kendaraan didepan membuat penumpang agak cerewet.

Melewati puncak pas, masih dengan kondisi jalan basah dan berkabut. Hamparan perkebunan teh yang seharusnya menjadi daya tarik pengunjung tidak dapat kami nikmati. Turunan tajam dan berkelok menimbulkan kesenangan tersendiri bagi saya selaku pengendara, terlebih karena kendaraan yang kami bawa adalah sedan, sehingga gejala bodi limbung tidak terasa. Sesampainya di Kota Bunga, jejeran vila dengan arsitektur beraneka rupa berjejer rapi seakan menyambut kedatangan kami. Dinginnya hawa puncak dan rintik hujan yang turun membuat kami tidak bisa turun dan menggelar tikar, yang sedianya sudah disiapkan beserta spagheti dan makanan lain. Setelah berkeliling2 menyaksikan perpaduan arsitektur manusia dan alam, kami berhenti didepan little venice, kebetulan hujan sudah mulai reda. Nina, ara dan mbah memutuskan untuk turun sambil naik kereta dan melihat lihat. Saya mencoba merebahkan diri barang beberapa menit, tertidur, pulas. Setelah bangun, lontong sayur dan bakso urat menjadi menu pendamping. Ah sial sekali, kamera yang sudah dibawa dari rumah dan baru dibeliin batrai baru tidak berfungsi *hufp. Kira kira 1 jam bermain disekitaran little venice, kita putuskan untuk “turun gunung” menuju kediaman kedua mempelai yang sedang berbahagia. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, ternyata jalur satu arah menuju puncak sedang diberlakukan. Alhasil kami mesti menunggu untuk kesekian lama sambil ditemani rintik hujan dan kabut puncak. Selang 1 jam lebih menunggu akhirnya kami bisa melaju dengan kecepatan normal. Berhubung perut sudah lapar, maka kendaraan langsung saya parkir disalah satu restoran dengan halaman parkir yang cukup luas. Belakangan baru kita sadari ternyata restoran tersebut umumnya menghidangkan masakan khas timur tengah. Tamu tamu yang datang juga tampang arab semua, dengan bahasa nya wan abud…zumfah….ana zuzur. Untungnya mereka masih menyisakan satu menu indonesia, yaitu nasi timbel komplit. Tidak apa apalah, toh perut ini sudah lapar. EH ternyata nasi timbelnya enak banged, khususnya ayam gorenya dan sambelnya. Ara aja betah banged makanin ayam gorengnya.

Mengingat jadwal kondangan sudah lewat, maka saya hubungi Diki untuk tidak sempat menemuinya di gedung tempat resepsi diadakan, melainkan langsung kerumahnya saja di daerah Budi Agung. Pukul 6 sore kami sampai didaerah Budi Agung, daerah yang sudah tidak asing bagi saya karena dekat dengan mesjid daerah dan lapangan basket tempat kami latihan dulu  sewaktu masih muda (ya, sekarang sebenarnya juga masih muda, ngeces eh ngeles). Setelah ngobrol2 sama orang tua diki dan istrinya, ternyata saya baru tau kalau Diki sedang mengantar saudaranya kedaerah Grogol, which is tidak memungkinkan kami untuk bertemu dan ngobrol. Tidak apa apa, yang jelas kewajiban menghadiri undangan sudah selesai. Sholat maghrib+isya, kemudian dilanjutkan pulang ke Cikarang. Eits sebelum pulang kita makan malam direstoran Saung Kuring. Ara senang banged main disana karena bebas melihat ikan dan main ayunan. Nanti insyA papa bikinin ara ayunan mirip di restoran itu yah, masalahnya papa juga suka 🙂

Sampai dirumah kira kira pukul setengah sepuluh malam, bersih bersih+ngobrol2 dikit ama tetangga dan……tidur

-papa ara-